Pelajar
atau orang-orang yang belum berpengalaman sering mempunyai kesalah pahaman
tentang proses menulis dan karakteristik dari karya tulis yang baik. Berikut
ini adalah delapan kesalah pahaman yang harus diperhatikan sebelum membuat
karya tulis ilmiah:
1.
Menulis
makalah psikologi hanya membutuhkan sedikit kreatifitas, banyak waktu dan
sedikit imajinasi.
Banyak pelajar yang kehilangan
ketertarikan pada projek riset mereka sendiri pada saat menulis tentang riset
tersebut. Ketertarikan mereka adalah pada saat membuat rencana dan membuat
penemuan baru, tetapi bukan mengkomunikasikan penemuan mereka kepada orang
lain. Walaupun begitu tujuan utama dari menulis makalah adalah untuk
mengkomunikasikan pemikiran anda kepada orang lain, tujuan utama lainnya adalah
untuk membantu anda membentuk dan mengorganisir pemikiran anda.
Melaporkan penemuan anda didalam
tulisan gunanya untuk menafsirkan penafsiran anda kepada yang lain dan membuka
diri anda untuk dikritik ataupun dipuji oleh orang lain. Dengan demikan,
melaporkan hasil temuan anda sebenarnya sama menariknya dengan membuat rencana
penemuan tersebut.
Kita sering berfikiran bahwa kita
tau apa yang ingin kita katakan, padahal sebenarnya tidak. Ada beberapa konsep
yang tidak kita ketahui. Pada saat kita ingin mengkomunikasikan pemikiran kita,
pasti beberapa konsep yang kita tidak ketahui ini akan terlihat jelas. Maka
dari itu, kita perlu menuliskan pemikiran kita berupa sebuah makalah agar
terorganisir dengan baik dan jelas.
2.
Hal
yang paling penting adalah apa yang anda katakan, bukan bagaimana anda mengatakan itu.
Sebagai
mahasiswa/i,
penilaian untuk penulisan makalah dilihat membingungkan karena biasanya ditemukan
nilai yang diterima tampak kurang mencerminkan apa yang harus kita katakana
daripada bagaimana kita mengatakan itu. Kriterian penilaian untuk makalah seperti
ini mungkin cocok untuk sebuah kursus bahasa inggris, tetapi tidak cocok untuk
sebuah subjek pelajaran seperti psikologi.
Sebagai dosen, ditemukan rahasia
penilaian sebuah makalah. Penemuan ini terdiri atas dua langkah. Langkah
pertama terjadi pada saat seorang dosen menyadari bahwa dirinya memiliki jumlah
makalah yang dikumpulkan sangat banyak sementara waktu beliau untuk membacanya
sangat sedikit. Maka beliau pun lebih menyukai mahasiswanya yang menulis dengan
baik karena ia dapat membaca makalah tersebut dengan cepat dan dapat memahami
apa yang ingin dikatakan dalam makalah tersebut.
Langkah kedua terjadi pada saat
dosen yang sama mempunyai sedikit makalah yang harus diperiksa sementara beliau
memiliki waktu yang cukup banyak. Pada saat itu dia membaca semua makalah, dari
yang menuliskannya baik hingga menuliskannya dengan buruk. Ia menemukan bahwa
biasanya mudah untuk membedakan sesuatu yang disajikan secara baik dengan
ide-ide yang baik juga dan seuatu yang disajikan secara baik tetapi dengan ide-ide
yang buruk, kadang mustahil untuk membedakan sesuatu yang buruk tetapi
disajikan dengan baik dan sesuatu yang buruk tetapi disajikan dengan buruk
juga. Jika ide-ide yang akan dipresentasikan tidak rapi, dan tidak
terorganisir, bagaimana kita bisa mengetahui apakah isi dari presentasi
tersebut yang baik atau hanya sekedar kualitas dari presentasi tersebut?
Untuk mengetahui jawabannya, penulis
utama berbicara kepada para mahasiswa tentang apa yang akan mereka katakana
pada makalah tersebut. Hasilnya adalah: penulis yang buruk mempunyai sedikit
pembaca, karena biasanya tulisan yang buruk akan ditolak oleh editor jurnal.
Oleh karena itu sangat penting belajar dari sekarang bagaimana menuangkan
ide-ide pemikiran didalam tulisan yang mudah untuk dibaca.
3.
Makalah
yang memiliki halaman yang banyak adalah makalah yang lebih baik.
Dalam
penilaian sebuah makalah harus melihat aspek kualitas dan kuantitas dari
pemikiran-pemikiran penulisnya. Terkadang, murid-murid yang menulis makalah
dengan halaman yang banyak adalah karena mereka mempunyai banyak pemikiran yang
harus disampaikan. Ada juga yang menulis makalah dengan halaman yang banyak
karena mereka menyampaikan pemikiran dalam beberapa halaman hanya untuk mengatakan apa yang bisa dikatakan
dalam beberapa kalimat. Intinya adalah, jika bisa menuangkan pemikiran pada
satu halaman kertas, mengapa harus menuangkannya dalam halaman yang banyak?
4.
Tujuan
utama dari makalah psikologi adalah faktanya, walaupun itu fakta yang baru atau
fakta yang sudah ada dari dulu.
Kesalah pahaman yang umum di
pandangan masyarakat bahwa tujuan dari ilmu pengetahuan adalah akumulasi fakta.
Siswa dalam pembelajaran psikologi pengantar rentan terhadap kesalah pahaman
ini, dan itu membawa kepada cara penulisan mereka.
Dalam menulis makalah psikologi, anda
harus mempunyai komitmen pada diri sendiri dalam melihat sebuah cara pandang,
walaupun nantinya pemikiran anda akan berubah. Setidaknya gambarkan konklusi
yang tentative sehingga pembaca mengetahui bagaimana anda mengevaluasi bukti
apa saja yang tersedia. Makalah anda harus memandu kepada pemikiran dan sudut
pandang anda. Oleh karena itu anda harus memilih fakta yang membantu
memperjelas atau menguji sudut pandang anda dan menghilangkan fakta-fakta yang
tidak relevan.
Walaupun selektif, namun anda tidak
hanya memilih fakta-fakta yang mendukung posisi anda tetapi juga harus bersikap
jujur. Para ilmuan menuntut agar laporan ilmiah harus jujur. Tanpa kejujuran
tersebut komunikasi ilmiah akan runtuh. Terlepas dari sudut pandang yang mereka
dukung, kita tetap harus mengutip fakta yang relevan.
5.
Perbedaan
antara penulisan ilmiah, di satu sisi, dan iklan atau propaganda, di sisi lain,
adalah bahwa tujuan penulisan ilmiah untuk menginformasikan, sedangkan iklan
atau propaganda untuk mengajak.
Penulis sering
percaya bahwa sepotong penulisan ilmiah yang berhasil hanya perlu
menginformasikan pembaca data para ilmuwan dan interpretasi mereka dari data.
Pembaca kemudian dibiarkan untuk memutuskan apakah teori menyediakan nilai yang
masuk akal dari data atau tidak. Konsepsi penulisan ilmiah ini lah yang tidak
benar.
Salah satu kesalahan paling umum yang
dibuat oleh penulis adalah untuk menjual produk yang salah: Mereka salah
menilai kontribusi dari pekerjaan mereka . Kami baru saja menerima sebuah
penulisan ilmiah yang penuh dengan ide-ide yang baik dan asli , dan presentasi
ide-ide itu luar biasa jelas .
Satu-satunya masalah terbesar dengan penulisan ilmiah ini adalah bahwa
pembahasan ide-ide asli diringkas menjadi satu paragraf dibenamkan agar menarik
perhatian di tengah kertas.
Kontribusi makalah ini seharusnya dalam perspektif baru pada
masalah lama, namun penulis telah memakai perlombaan kontribusi signifikan
berpotensi ini dalam mendukung satu hal yang relatif tidak penting: memberikan
ulasan yang ditulis dengan baik tetapi tidak menarik dari perspektif orang
lain. Pembaca yang terburu – buru biasanya akan mengambil penekanan penulis
pada nilai nominal. Dalam
hal ini, pembaca dapat menyimpulkan bahwa tulisan ilmiah tersebut tidak banyak
kontribusi asli untuk dibuat.
Di sisi lain, memungkinkan bila terlalu berkutat pada kontribusi
dari tulisan ilmiah tersebut, kontribusi sebenarnya justru diredam.
6.
Cara
yang baik agar teori anda diterima adalah menyangkal teori orang lain.
Peneliti menjelaskan dua (atau lebih)
teori fenomena XYZ yang terkenal. Mereka memberikan bukti yang menghancurkan
terhadap semua teori kecuali satu. Mereka menyimpulkan berdasarkan bukti bahwa
teori yang satu ini benar.
Metode bukti tidak langsung ini hanya
menarik ketika dua (atau lebih) alternatif adalah (a) saling eksklusif dan (b)
lengkap. Alternatif saling eksklusif adalah yang salah satu hasilnya
menghalangi yang lain. Alternatif lengkap adalah yang mencakup semua hasil yang
mungkin.
Salah satu kelemahan lain dari metode
bukti tidak langsung adalah menanggung sebutan. Kritik dari teori orang lain
sering mendapat satu lagi lawan daripada yang
mengubah teori sendiri
Kesimpulannya, menekankan pada
kontribusi positif tulisan ilmiah Anda adalah hal yang bijaksana . Meremehkan
merupakan cara persuasi yang lebih efektif daripada yang berlebihan. Hindari
pernyataan yang dapat diartikan sebagai kontroversial tapi kurang dalam
substansi.
7.
Hasil
yang negatif akan menggagalkan hipotesis si peneliti sementara hasil yang
positif akan mendukung hipotesisnya.
Siswa
sering percaya bahwa satu-satunya tindakan yang jujur adalah bagi para ilmuwan
untuk melaporkan kerugian mereka serta kemenangan mereka. Untuk melakukan
sebaliknya tampaknya akan menyajikan gambaran palsu dari keduanya, baik ilmuwan
dan keadaan alam.
Setelah
membaca beragam contoh dari artikel jurnal, pembaca pasti akan sampai di salah
satu dari dua kesimpulan - baik ilmuwan memiliki intuisi suara yang luar biasa
tentang cara eksperimen akan berubah, atau mereka mempertahankan lemari yang
penuh dengan eksperimen yang gagal dan tidak dilaporkan.
Di
bawah dua set keadaan, hasil negatif dapat menarik: ketika penyidik gagal untuk
meniru hasil orang lain, dan ketika hasilnya berubah karena beberapa faktor
lainnya. Hasil
negatif juga menarik jika hasil yang signifikan hilang ketika kelemahan metodologis
diperbaiki.
8.
Perkembangan
yang logis dari ide-ide di makalah psikologi mencerminkan sejarah perkembangan
dari ide-ide psikologi terdahulu.
Penulis sering percaya bahwa yang
dibutuhkan hanya melalui serangkaian seragam langkah yang didefinisikan dengan
baik untuk memastikan pengiriman paket tersebut (mitos). Namun sebagian besar
makalah yang diterbitkan ditulis seolah-olah mereka telah dikembangkan dalam
cara lama, atau dalam beberapa cara yang sangat mirip itu (realitas).
Mengapa gambaran penelitian yang
disampaikan oleh artikel jurnal sangat tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya? Setidaknya ada tiga alasan:
1. Keterbatasan ruang: Jurnal beroperasi
di bawah keterbatasan ruang yang parah.
2. Khasiat presentasi: Sebuah catatan
autobiografi dari percobaan cenderung lebih menarik bagi diri sendiri daripada
bagi orang lain.
3. Fokus pada fenomena: Objek deskripsi
dalam sebuah laporan ilmiah adalah fenomena dan penjelasannya, bukan wartawan
dari fenomena dan penjelasan.
Sering ada perbedaan yang tipis antara
kelalaian informasi autobiografi dan penghilangan detail yang kritis. Jika
hipotesis adalah post hoc, maka salah satu wajib untuk menunjukkan fakta ini.
sumber :
Sternberg, R. J., & Sternberg, K. (2010). The Psychologist's Companion . New York: Cambridge University Press.
Sternberg, R. J., & Sternberg, K. (2010). The Psychologist's Companion . New York: Cambridge University Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar