Kamis, 30 Oktober 2014

Konfusius

Biografi Singkat

Kong Hu Cu atau Konfusius, kadang-kadang sering hanya disebut Kongcu (Hanzi: 孔夫子、孔子hanyu pinyin: KongfuziKongzi) (551 SM – 479 SM) adalah seorang guru atau orang bijak yang terkenal dan juga filsuf sosial Tiongkok. Filsafahnya mementingkan moralitas pribadi dan pemerintahan, dan menjadi populer karena asasnya yang kuat pada sifat-sifat tradisional Tionghoa. Oleh para pemeluk agama Kong Hu Cu, ia diakui sebagai nabi.
Kong Hu Cu adalah putra bungsu Shu Liang He. Ia mempunyai 9 kakak perempuan dan seorang kakak laki-laki yang cacat kaki bernama Meng-bi. Ibunya bernama Yan Zheng Zai. Ia lahir pada tanggal 27 Ba Yue (bulan 8) 551 Sebelum Masehi di negeri Lu, Kota Zou Yi, Desa Chang Ping di lembah Kong Song (kini jazirah Shandong kota Qu Fu). Nama kecilnya adalah Qiu yang berarti bukit alias Zong Ni artinya Putera kedua dari bukit Ni, beliau menikah dengan puteri Negeri Song yang bermarga Qi Guan. Dari pernikahan ini mendapat seorang putera yang diberi nama Li yang berarti ikan gurami alias Bo Yu. Diberi nama demikian karena pada kelahiran puteranya beliau telah diantari ikan gurami oleh Raja Muda Negeri Lu yang panggilannnya Lu Zhao Gong. Selain Li, Khonghucu masih mempunyai dua orang puteri yang seorang menjadi isteri Gong Ye Chang, murid beliau.
Di dalam tubuhnya mengalir darah biru dan dia merupakan keturunan langung dari penguasa Dinasti Shang. Apa yang benar-benar kita ketahui hanyalah bahwa ayah Confucius adalah seorang pejabat militer rendahan dan telah berusia 70 tahun ketika Confucius dilahirkan. Ketika Confucius berusia 3 tahun, ayahnya meninggal dan ia dibesarkan oleh ibunya. Di akhir hidupnya, confucius memberikan catatan tentang masa remajanya, “ ketika akku berusia 15 tahun, aku hanya tertarik untuk belajar”. Inilah pondasi kokoh kehidupannya yang kelak dilihatnya bisa dibagi menjadi sejumlah tahap : ... “ pada waktu aku berumur 30, aku memulai hidupku; dan ketika umurku mencapai 40, aku yakin dengan semua yang aku percaya; pada usia 50, aku telah mengerti dalam segala hal; lalu pada umur 60 tahun, aku tahu tak ada perlunya aku berdalih; dan sekarang, pada usiaku telah mencapai 70 tahun, aku pun dapat melakukan apa pun tanpa mengganggu hidupku ”.

Ajaran Konfusius

Ajaran Confucius terlihat sederhana namun terasa lengkap. Sebab, ia hanya menekankan pada 3 hal utama, yaitu akhlak seorang, sopan santun dalam relasi sosial, dan keadilan. Hingga kini, pengaruhnya masih kuat.
Masyarakat penganut ajaran nilai-nilai Confucius yang mengutamakan nilai moral(Li) cenderung untuk menyatu dengan alam. Penyatuan dan keselarasan hidup manusia dengan alam menjadikan masyarakat Confucius cenderung untuk menghindar dari konflik, baik konflik dengan sesama manusia maupun konflik dengan lingkungan alam.
Ajaran dari Filusuf Cina ini menjadikan menjadikan masyarakat Cina penganut Confucius untuk menolak bersentuhan dengan hukum. Penolakan tersebut tidak diartikan mereka sebagai masyarakat yang menentang hukum, melainkan mereka memiliki kecenderungan untuk mencari jalan damai dari setiap masalah yang mereka hadapi. Confucius sendiri bukanlah menciptakan sebuah ajaran agama yang baru, melainkan ia berupaya melestarikan sebuah ajaran moral Cina yang telah hidup dan berkembang jauh sebelum Confucius sendiri lahir.
Ajaran Confucius merupakan ajaran yang diwajibkan bagi kalangan kekaisaran Cina, khususnya sejak berkuasanya Dinasti Han. Ajaran Confucius diujikan bagi setiap calon pegawai kerajaan yang hendak mengabdi. Pada sisi lainnya masyarakat Cina yang berasal dari kalangan bawah (lower level) cenderung untuk tidak memahami Confucius, mengingat ajaran tersebut tidak pernah mereka dapatkan, karena mereka hidup dengan kondisi ekonomi yang sangat sederhana dan tidak mengenyam bangku pendidikan.
Ajaran Confucius menjadi populer bagi peneliti barat, khususnya hukum, ketika para peneliti tersebut mencoba untuk melihat benturan antara Li (moral) dan Fa (hukum tertulis). Menurut Confucius, manusia akan menjadi benar, jika manusia menjunjung tinggi moral (Li) dalam setiap kehidupannya. Dengan menjunjung tinggi moral, maka manusia akan berada dalam kesempurnaan sehingga manusia tidak perlu lagi berpedoman pada hukum. Menurutnya hukum tertulis yang dibuat oleh para pembentuk hukum (kaum legalis) menjadikan manusia memiliki perilaku yang buruk. Hukum merupakan tempat berkumpulnya orang-orang jahat, hukum menjadikan manusia bersikap tamak dan serakah. Manusia yang telah mencapai kesempurnaan moralitas tidak akan membutuhkan hukum dalam hidupnya. Pemikiran Confucius tersebut dilandasi oleh sebuah keyakinan bahwa pada dasarnya manusia dilahirkan dalam keadaan baik, karena terdapatnya atau telah tertanamnya moral dalam dirinya sejak manusia itu lahir.
Pendapat Confucius tersebut mendapat tentangan hebat dari Kaum Legalis, yang melihat bahwa sesungguhnya manusia dilahirkan dengan membawa watak dan sifat jahat. Manusia cenderung untuk senang sendiri, ia akan menjadi serigala bagi manusia yang lain. Pada keadaan yang demikian manusia harus diatur oleh hukum yang keras. Menurut kaum Legalis Raja memperoleh legitimasi kekuasaan dari Thian (Tuhan/Langit/Surga/Sesuatu yang berkuasa), dan ketika ia berkuasa maka ia dibekali odengan hukum untuk menundukkan sifat watak keras manusia, sehingga tidak ada satupun manusia yang akan menentangnya.
Pada saat ini pertempuran ideologis antara moral (Li) dan hukum (Fa) menjadi lebih liat dan menunjukkan sebuah perubahan. Masyarakat Cina memandang pentingnya hukum dalam mengatur kehidupan manusia, akan tetapi hukum tidak dapat dibiarkan berjalan sendiri melainkan ia harus selalu diselimuti oleh moral. Hukum akan menjadi baik dan benar ketika hukum diselimuti oleh nilai kebajikan moral. Sebuah pelajaran yang sangat berharga bagi pembelajar hukum, dan pelaksana hukum untuk menyatukan moral dan hukum.

Peninggalan Konfusius

Karya-karya dari Konfusius dapat dibedakan menjadi dua pengelompokkan, pertama merupakan hasil perangkuman yang dilakukan Konfusius terhadap beberapa karya-karya yang dianggap penting dalam mencapai keharmonisan. Kedua merupakan hasil karya para muridnya yang berisi tentang ujaran-ujaran Konfusius kepada murid-muridnya.
Berikut ini penjelasan dari masing-masing yang termasuk dalam kelompok pertama, yaitu :
  • Shi Jing (Buku tentang Puisi)
o   Merupakan kumpulan tulisan yang terdiri dari 305 puji-pujian dalam berbagai bahasan, dan didalamnya terdapat 6 yang mempergunakan musik dan judul tanpa teks. Kumpulan tulisan ini umumnya berasal dari masa awal dinasti Zhou, sebelum Kong Zi
  • Shu Jing (Buku tentang Sejarah)
o   Merupakan kumpulan dokumen sejarah yang dimulai dari proklamasi raja Yao yang agung (2757 – 2258 SM) hingga Bangsawan Mu dari Chi (659 – 621 SM)
  • Yi Li (Buku tentang Upacara)
o   Merupakan buku yang berisi kumpulan upacara-upacara dan peraturan-peraturan yang harus dipatuhi oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari dimasa feodal.
  • YI Jing (Buku tentang Perubahan)
o   Merupakan kumpulan tulisan yang menerangkan tentang prinsip-prinsip kosmis dan evolusi sosial yang didasarkan atas ramalan dengan menggunakan Oktogram.
  • Yue Jing (Buku tentang Musik)
o   Merupakan kumpulan tulisan yang dikumpulkan pada masa sebelum Dinasti Han, namun pada masa perkembangannya ada beberapa bab yang hilang, dan lebih dikenal sebagai Li Chi.
  • Ch’un Ch’iu (Musim Semi dan Gugur)
o   Merupakan kritik sejarah tentang politik selama pemerintahan 12 Bangsawan dari negara Lu.
Dan karya-karya yang tergolong dalam kelompok kedua adalah sebagai berikut :
  • Lun Yu (Analek)
o   Merupakan kumpulan catatan percakapan antara Kung Fu Tze dengan murid-muridnya.
  • Zong Yong (Doktrin tentang Ajaran Jalan Tengah)
o   Merupakan kumpulan ujaran Kung Fu Tze mengenai jalan tengah (Tao). Tao merupakan inti pokok dari semua pemikiran Cina. Kitab ini disusun oleh Tzu Ssu (492 – 431 SM) yang merupakan cucu dari Kung Fu Tze
  • Da Xue (Ajaran Agung)
o   Berisi tentang Ajaran-ajaran Agung Kung Fu Tze. Kitab ini disusun oleh Tseng Tzu (505-436 SM), dari Tseng Tzu inilah terus berkelanjutan ke murid lainnya, termasuk Tzu Ssu (492-431 SM) turut andil dalam menulis ujaran Kung Fu Tze yang juga merupakan guru dari Meng Tzu.


Gelar Anumerta


·         Oleh Raja Lu Ai Gong diberi sebutan Ni Fu yang berarti Bapak Yang Mulia Ni.
·         Oleh Kaisar dinasti Han: Han Ping Di diberi gelar Cheng Xuan Ni Gong yang bermakna Pangeran Ni Yang Sempurna dan Cerah Bathin.
·         Pada tahun 492 gelar itu diubah menjadi Wen Sheng Ni Fu yang bermakna Yang Mulia Bapak Ni Nabi Yang Menyeluruh Sempurna.
·         Oleh Kaisar Shun Zhi, Kaisar pertama Dinasti Man-Chu pada tahun 1645 gelar itu diubah menjadi Da Cheng Zhi Sheng, Wen Xuan Xian Shi Kong Zi yang bermakna Kongzi Guru Purba Yang Cerah Menyeluruh, Nabi Agung Yang Besar Sempurna. Tetapi 12 tahun kemudian gelar itu disingkat menjadi Zhi Sheng Xian Shi Kong Zi yang bermakna Kongzi Guru Purba Nabi Agung.
·         Gelar untuk Khonghucu/Kongzi yang tersurat di dalam Kitab Shi Shu (Kitab Yang Empat) antara lain adalah Tian Zhi Mu Duo yang bermakna Genta Rohani Tuhan; Zhi Cheng yang bermakna Yang Sempurna Iman; Zhi Sheng yang bermakna Nabi Agung dan Ji Da Cheng yang bermakna Nabi Yang Lengkap Besar dan Sempurna.
·         Di dalam Kitab Mengzi 5B:1/5 disuratkan:"Bo Yi, ialah Nabi Kesucian; Yi Yin ialah Nabi Kewajiban; Liu Xia Hui ialah Nabi Keharmonisan; dan Kongzi ialah Nabi Segala Masa. Maka Nabi Kongzi dinamai yang lengkap, besar dan sempurna. Yang dimaksud dengan lengkap, besar dan sempurna ialah seperti suara musik yang lengkap dengan lonceng dari logam dan lonceng dari batu kumala (Jin Sheng Yu Zhen yang menjadi lambang kita Genta Harmoni). Suara lonceng dari logam sebagai pembuka lagu yang memadukan keharmonisan menunjukkan kebijaksanaanNya dan sebagai penutup lagu menunjukkan paripurnanya karya kenabianNya.

Kutipan Bijak Konfusius

·         Pilihlah pekerjaan yang kamu sukai, maka kamu tidak akan perlu bekerja lagi sepanjang sisa hidupmu. [Confucius]
·         Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. [Confucius]
·         Hidup itu sungguh sederhana, tapi kita malah berusaha membuatnya lebih rumit. [Confucius]
·         Aku mendengar, maka aku tahu. Aku melihat, maka aku ingat. Aku melakukan, maka aku mengerti. [Confucius]
·         Dia yang mempelajari masa lalu untuk menemukan sesuatu yang baru, adalah yang pantas mengajar. [Confucius]
·         Orang-orang yang kuat mencari sesuatu (potensi) di dalam dirinya sendiri. Sementara orang yang lemah mencari sesuatu (potensi) pada diri orang lain. [Confucius]
·         Ke manapun kau pergi, pergilah dengan hatimu. [Confucius]
·         Guru adalah, belajar dari masa lalu dan menyimpulkan hal-hal baru. [Confucius]
·         Orang yang luar biasa itu sederhana dalam ucapan, tetapi hebat dalam tindakan. [Confucius]
·         Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. [Confucius]
·         Belajarlah seakan-akan kamu sama sekali tak akan bisa mempelajarinya, seolah-olah kamu takut akan kehilangan apa yang hendak kamu pelajari itu. [Confucius]


Foto - Foto Konfusius

  



Sumber

Selasa, 14 Oktober 2014

Pertemuan 2 : Hakikat dan Ilmu

hai semuanya :)

saya ingin membagi apa yang saya pelajari di pertemuan kedua pelajaran ini. tetapi sebelum masuk ke materi, saya ingin mereview sedikit tentang apa itu filsafat serta latar belakangnya.
Filsafat adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki segala sesuatu secara mendalam dengan menggunakan akal sampai pada hakikatnya. filsafat juga tidak mempersoalkan gejala-gejala atau fenomenanya, tetapi lebih kepada hakikat dari suatu fenomena. latar belakang filsafat adalah mengubah mitos menjadi logos (ilmu), serta abad Yunani Kuno dianggap sebagai titik tolak lahirnya filsafat karena banyaknya filsafat yang terkenal muncul dari Yunani.


Hakikat adalah usaha prinsip yang menyatakan sesuatu adalah sesuatu itu. tujuan filsafat adalah mencari hakikat dari suatu objek secara mendalam.


dalam filsafat, pemikiran itu harus merupakan :
Refleksi : manusia menangkap objek secara intensionalitas dan sebagai hasil dari proses tersebut
Radikal : mencari pengetahuan sedalam-dalamnya. (radix : akar)
Integral : memperoleh pengetahuan yang utuh sebagai suatu keseluruhan


filsafat itu sendiri terbagi dua, yaitu umum dan khusus.

filsafat umum terbagi lagi atas tiga, yaitu :
1. Metafisika : antropologi, kosmologi,teodiceaei, dan ontologi
2. Epistemologi : logika, metodologi, dan epistemologi dasar
3. Aksiologi : etika dan estetika

sedangkan filsafat khusus terbagi atas dua, yaitu :
1. Keilmuan : filsafat ilmu umum dan filsafat ilmu khusus (filsafat psikologi, filsafat biologi, filsafat ilmu sosial, filsafat linguistik, filsafat matematika, filsafat ilmu fisik, dan filsafat interdisipliner)
2. Bidang Kehidupan : filsafat politik, filsafat ekonomi, filsafat hukum, filsafat budaya, filsafat agama, filsafat sejarah, dan lain-lain.


aliran filsafat berdasarkan aspek geo-kultur terbagi tiga, yaitu Barat, Timur, dan Timur Tengah.

1. Filsafat Barat
filsafat barat berkembang dari tradisi falsafi orang Yunani Kuno dan dipelajari secara akademis di Eropa dan daerah jajahannya. filsafat barat itu sendiri terbagi atas empat, yaitu :
a. Klasik : Thales, Socrates, Plato, Aristoteles, dan lain-lain
b. Pertengahan : Thomas Aquino
c. Modern : Descartes, Leibniz, Pascal, Spinoza, Hobbes, dan lain-lain
d: Post Modern (Kontemporer) : Foucault, Camus, Sartre, Habermas, Heidegger, dan lain-lain

2. Filsafat Timur
filsafat timur berkembang di Asia, khususnya di India dan Tiongkok, dan daerah-daerah lain yang dipengaruhi oleh budayanya. filsafat timur mempunyai ciri khas yaitu kedekatan hubungan filsafat dengan agama

3. Filsafat Timur Tengah
filsafat timur tengah merupakan ahli waris tradisi Filsafat Barat. Orang-orang Arab/Islam dan beberapa Yahudi yang menaklukkan daerah sekitar Laut Tengah menjumpai kebudayaan Yunani dengan tradisi falsafi mereka.


Filsafat Ilmu berarti penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara memperolehnya. objek materialnya adalah pengetahuan ilmiah, filsafat ilmu dijadikan dasar keilmuan yang bersifat universal.


Ilmu merupakan akumulasi pengetahuan yang disistematisasikan, metodis, dan empiris.
-Ilmu sebagai proses : aktivitas penelitian.
-Ilmu sebagai prosedur : metode ilmiah
-Ilmu sebagai produk : pengetahuan sistematis

ilmu adalah bagian dari pengetahuan. ilmu atau pengetahuan ilmiah itu sendiri mempunyai ciri-ciri berobjek, bersistem, bermetode, dan universal. serta sifat ilmu adalah hasilnya akumulatif, kebenarannya relatif, dan objektif.

ada beberapa perbedaan dari pengetahuan ilmiah dan pengetahuan non-ilmiah. dari segi tujuannya, pengetahuan ilmiah mempunyai tujuan deskripsi, eksplanasi, dan prediksi, sedangkan pengetahuan non-ilmiah bertujuan untuk bertahan hidup dalam kehidupan sehari-hari (pragmatis). dari segi cara pemerolehannya pun berbeda. pengetahuan ilmiah diperoleh dengan cara metodis, sistematis, dan objektif, sedangkan pengetahuan non-ilmiah diperoleh dengan cara warisan budaya, tradisi, metode tidak penting, dan tidak objektif.

Sikap Ilmiah ada lima, yaitu :
1. tidak ada perasaan pamrih untuk mencapai objektivitas
2. melepaskan diri dari praandaian
3. selektif dalam pemilihan terhadap problema agar didukung fakta/gejala
4. relatif dan skeptis
5. universalitas

sekian yang dapat saya bagikan dalam post ini. semoga dapat berguna bagi kita semua, ya :)

sampai jumpa :3

sumber :
slide bahan ajaran Filsafat Ilmu, Logika, dan Penulisan Ilmiah pertemuan 2

Senin, 06 Oktober 2014

Kelompok Aristoteles

hai semuanya :)

saya ingin memperkenalkan kelompok filsafat saya yang bernama Aristoteles yang terdiri dari saya, Ariel Zahrani, Daniel Jason, dan Vira R. Maulani. mengapa Aristoteles? kami sekelompok memutuskan untuk memakai nama ini setelah kami melakukan wawancara kepada beberapa mahasiswa di lingkungan kampus Binus Syahdan. kami memakai nama salah satu filsuf yang terkenal sepanjang masa ini karena dari 6 orang yang kami tanya hanya satu orang yang bisa menjawab tokoh filsuf yang mereka tahu dan jawabannya adalah Aristoteles.

itu pula sebabnya mengapa di blog saya terdapat quote-quote dari Aristoteles. kelompok kami sangat terinspirasi akan pemikiran-pemikirannya. salah satu pemikirannya yang terkenal adalah silogisme. silogisme dapat digunakan untuk menarik kesimpulan yang baru dan tepat dari dua kebenaran yang telah ada. misalkan ada dua premis, yaitu :

  • Setiap manusia pasti akan mati (premis mayor).
  • Sokrates adalah manusia (premis minor)

dari dua premis itu dapat ditarik kesimpulan bahwa "Sokrates pasti akan mati

selain itu, bagi manusia abad pertengahan, Aristoteles tidak hanya dianggap sebagai sumber yang otoritatif terhadap logika dan metafisika, melainkan juga dianggap sebagai sumber utama dari ilmu pengetahuan, atau "the master of those who know"



sekian penjelasan saya mengapa kelompok kami memilih nama Aristoteles sebagai nama kelompok kami. terima kasih atas perhatian anda terhadap blog saya :)

sampai jumpa :3

sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Aristoteles 

Pertemuan 1 : Perkenalan Filsafat Ilmu

tanggal 24 September 2014 adalah pertemuan pertama saya dengan mata kuliah ini. dosennya bernama Romo Carolus.

Setelah perkenalan kami dibagi menjadi 6 kelompok berisikan 4-5 orang. kami diberikan tugas untuk bertanya kepada orang-orang di sekitar kampus dan membuat yel yel dengan waktu kurang lebih 30 menit. semua orang yang kami tanya diberikan pertanyaan yang sama yaitu apa itu filsafat, apakah kita perlu belajar filsafat, dan siapakah tokoh filsafat yang anda tahu.

dari 6 orang yang kami tanya jawaban dari pertanyaan pertama "apa itu filsafat?" sangat beragam. Luciana dr jurusan Arsitektur menjawab filsafat adalah tentang ilmu.
Santo dari jurusan Sistem Informasi menjawab filsafat adalah perumpamaan atau peribahasa.
Romy dari jurusan Arsitektur menjawab filsafat adalah ilmu yang menggunakan kata bijak atau spesifik.
Fero dari Komputer Akuntansi menjawab filsafat adalah sekolah tinggi (?)
Gian dari Arsitektur menjawab filsafat adalah sifat manusia, tingkah laku perilaku
Renaldo dari Arsitektur menjawab filsafat adalah ilmu tentang memahami sesuatu secara lebih

lalu kelompok kami bertanya "apakah perlu belajar filsafat?", 4 orang menjawab perlu dan 2 orang lainnya menjawab tidak perlu. yang menjawab perlu, salah satunya memberikan alasan "karena zaman sudah modern jadi kita harus mengerti semua ilmu". sedangkan yang menjawab tidak perlu, salah satunya memberikan alasan "karena tidak tahu jadi tidak perlu"

saat kelompok kami bertanya "siapakah tokoh filsafat yang anda tahu?", dari 6 orang yang menjawab hanyalah satu orang dan jawabannya adalah Aristoteles.

dari tiga pertanyaan yang kami tanyakan ini, bisa kita ambil kesimpulan bahwa pengetahuan masyarakat tentang filsafat masihlah sangat minim. sangat disayangkan karena filsafat penting untuk kita.

setelah kami selesai, Romo Carolus menjelaskan kepada kami apa itu filsafat yang sebenarnya.

kata "filsafat" itu sendiri berasal dari bahasa yunani yaitu philosophia, kata majemuk dari philos yang artinya kekasih atau sahabat, dan sophia yang artinya kebijaksanaan atau kearifan atau pengetahuan. jadi secara harafiah philosophia berarti mencintai kebijaksanaan atau sahabat pengetahuan.

banyak definisi filsafat yang diutarakan oleh para filsuf yang amat terkenal. salah satunya adalah menurut Plato, filsafat adalah ilmu pengetahuan yang berusaha meraih kebenaran asli dan murni.

ada 4 hal yang melahirkan filsafat :
1. Kekaguman atau keheranan (thaumasia), karena kekaguman manusia mulai berfilsafat (Aristoteles). dua hal penting yang dimiliki oleh kekaguman adalah ada subjek yang kagum yaitu manusia, dan ada objek yang mengagumkan yaitu segala sesuatu yang ada.
2. Ketidakpuasan, sebelum ada filsafat mitos berperan besar, namun keterangan mitos tidak memuaskan manusia. maka lahirlah filsafat yang mencakup seluruh ilmu pengetahuan.
3. Hasrat Bertanya, kekaguman melahirkan pertanyaan yang tak terbatas yang mengarah pada dasar dan hakikat yang menjadi ciri khas filsafat.
4. Keraguan (aporia), karena manusia ragu akan kebenaran dari apa yang diketahuinya, manusia terangsang untuk selalu bertanya yang kemudian membuat manusia jadi berfilsafat.

filsafat memiliki 5 sifat dasar, yaitu:
1. berpikir radikal, yaitu berpikir mendalam untuk mencapai akar permasalahan dan memperjelas realitas
2. mencari asas, yaitu untuk menemukan asas yang paling hakiki
3. memburu kebenaran, yaitu untuk mencari kebenaran yang lebih pasti
4. mencari kejelasan, yaitu untuk menghilangkan keraguan
5. berpikir rasional, yaitu berpikir secara logis, sistematis, dan kritis.

filsafat berperan sebagai pendobrak, pembebas, dan pembimbing. selain itu, filsafat berguna bagi ilmu pengetahuan yaitu sebagai induk ilmu pengetahuan (mater scientiarum), dan bagi kehidupan praktis yaitu membantu manusia memahai apa arti dari sesuatu.

sekian pertemuan pertama saya pada kelas filsafat ilmu. semoga apa yang saya bagikan di post ini dapat bermanfaat bagi kita semua :)

sampai jumpa :3

sumber :
slide bahan ajaran Filsafat Ilmu, Logika, dan Penulisan Ilmiah pertemuan 1