Video di atas adalah video jurnalisme kami dalam acara Local Trade Society (Lots) Carnival yang diadakan di Plaza Senayan Fountain Area, pada tanggal 5, 6, dan 7 Desember 2014.
Filsafat Ilmu: Aristoteles
“Educating the mind without educating the heart is no education at all.” ― Aristotle
Minggu, 18 Januari 2015
Delapan Kesalahan Umum Ketika Menulis Makalah Psikologi
Pelajar
atau orang-orang yang belum berpengalaman sering mempunyai kesalah pahaman
tentang proses menulis dan karakteristik dari karya tulis yang baik. Berikut
ini adalah delapan kesalah pahaman yang harus diperhatikan sebelum membuat
karya tulis ilmiah:
1.
Menulis
makalah psikologi hanya membutuhkan sedikit kreatifitas, banyak waktu dan
sedikit imajinasi.
Banyak pelajar yang kehilangan
ketertarikan pada projek riset mereka sendiri pada saat menulis tentang riset
tersebut. Ketertarikan mereka adalah pada saat membuat rencana dan membuat
penemuan baru, tetapi bukan mengkomunikasikan penemuan mereka kepada orang
lain. Walaupun begitu tujuan utama dari menulis makalah adalah untuk
mengkomunikasikan pemikiran anda kepada orang lain, tujuan utama lainnya adalah
untuk membantu anda membentuk dan mengorganisir pemikiran anda.
Melaporkan penemuan anda didalam
tulisan gunanya untuk menafsirkan penafsiran anda kepada yang lain dan membuka
diri anda untuk dikritik ataupun dipuji oleh orang lain. Dengan demikan,
melaporkan hasil temuan anda sebenarnya sama menariknya dengan membuat rencana
penemuan tersebut.
Kita sering berfikiran bahwa kita
tau apa yang ingin kita katakan, padahal sebenarnya tidak. Ada beberapa konsep
yang tidak kita ketahui. Pada saat kita ingin mengkomunikasikan pemikiran kita,
pasti beberapa konsep yang kita tidak ketahui ini akan terlihat jelas. Maka
dari itu, kita perlu menuliskan pemikiran kita berupa sebuah makalah agar
terorganisir dengan baik dan jelas.
2.
Hal
yang paling penting adalah apa yang anda katakan, bukan bagaimana anda mengatakan itu.
Sebagai
mahasiswa/i,
penilaian untuk penulisan makalah dilihat membingungkan karena biasanya ditemukan
nilai yang diterima tampak kurang mencerminkan apa yang harus kita katakana
daripada bagaimana kita mengatakan itu. Kriterian penilaian untuk makalah seperti
ini mungkin cocok untuk sebuah kursus bahasa inggris, tetapi tidak cocok untuk
sebuah subjek pelajaran seperti psikologi.
Sebagai dosen, ditemukan rahasia
penilaian sebuah makalah. Penemuan ini terdiri atas dua langkah. Langkah
pertama terjadi pada saat seorang dosen menyadari bahwa dirinya memiliki jumlah
makalah yang dikumpulkan sangat banyak sementara waktu beliau untuk membacanya
sangat sedikit. Maka beliau pun lebih menyukai mahasiswanya yang menulis dengan
baik karena ia dapat membaca makalah tersebut dengan cepat dan dapat memahami
apa yang ingin dikatakan dalam makalah tersebut.
Langkah kedua terjadi pada saat
dosen yang sama mempunyai sedikit makalah yang harus diperiksa sementara beliau
memiliki waktu yang cukup banyak. Pada saat itu dia membaca semua makalah, dari
yang menuliskannya baik hingga menuliskannya dengan buruk. Ia menemukan bahwa
biasanya mudah untuk membedakan sesuatu yang disajikan secara baik dengan
ide-ide yang baik juga dan seuatu yang disajikan secara baik tetapi dengan ide-ide
yang buruk, kadang mustahil untuk membedakan sesuatu yang buruk tetapi
disajikan dengan baik dan sesuatu yang buruk tetapi disajikan dengan buruk
juga. Jika ide-ide yang akan dipresentasikan tidak rapi, dan tidak
terorganisir, bagaimana kita bisa mengetahui apakah isi dari presentasi
tersebut yang baik atau hanya sekedar kualitas dari presentasi tersebut?
Untuk mengetahui jawabannya, penulis
utama berbicara kepada para mahasiswa tentang apa yang akan mereka katakana
pada makalah tersebut. Hasilnya adalah: penulis yang buruk mempunyai sedikit
pembaca, karena biasanya tulisan yang buruk akan ditolak oleh editor jurnal.
Oleh karena itu sangat penting belajar dari sekarang bagaimana menuangkan
ide-ide pemikiran didalam tulisan yang mudah untuk dibaca.
3.
Makalah
yang memiliki halaman yang banyak adalah makalah yang lebih baik.
Dalam
penilaian sebuah makalah harus melihat aspek kualitas dan kuantitas dari
pemikiran-pemikiran penulisnya. Terkadang, murid-murid yang menulis makalah
dengan halaman yang banyak adalah karena mereka mempunyai banyak pemikiran yang
harus disampaikan. Ada juga yang menulis makalah dengan halaman yang banyak
karena mereka menyampaikan pemikiran dalam beberapa halaman hanya untuk mengatakan apa yang bisa dikatakan
dalam beberapa kalimat. Intinya adalah, jika bisa menuangkan pemikiran pada
satu halaman kertas, mengapa harus menuangkannya dalam halaman yang banyak?
4.
Tujuan
utama dari makalah psikologi adalah faktanya, walaupun itu fakta yang baru atau
fakta yang sudah ada dari dulu.
Kesalah pahaman yang umum di
pandangan masyarakat bahwa tujuan dari ilmu pengetahuan adalah akumulasi fakta.
Siswa dalam pembelajaran psikologi pengantar rentan terhadap kesalah pahaman
ini, dan itu membawa kepada cara penulisan mereka.
Dalam menulis makalah psikologi, anda
harus mempunyai komitmen pada diri sendiri dalam melihat sebuah cara pandang,
walaupun nantinya pemikiran anda akan berubah. Setidaknya gambarkan konklusi
yang tentative sehingga pembaca mengetahui bagaimana anda mengevaluasi bukti
apa saja yang tersedia. Makalah anda harus memandu kepada pemikiran dan sudut
pandang anda. Oleh karena itu anda harus memilih fakta yang membantu
memperjelas atau menguji sudut pandang anda dan menghilangkan fakta-fakta yang
tidak relevan.
Walaupun selektif, namun anda tidak
hanya memilih fakta-fakta yang mendukung posisi anda tetapi juga harus bersikap
jujur. Para ilmuan menuntut agar laporan ilmiah harus jujur. Tanpa kejujuran
tersebut komunikasi ilmiah akan runtuh. Terlepas dari sudut pandang yang mereka
dukung, kita tetap harus mengutip fakta yang relevan.
5.
Perbedaan
antara penulisan ilmiah, di satu sisi, dan iklan atau propaganda, di sisi lain,
adalah bahwa tujuan penulisan ilmiah untuk menginformasikan, sedangkan iklan
atau propaganda untuk mengajak.
Penulis sering
percaya bahwa sepotong penulisan ilmiah yang berhasil hanya perlu
menginformasikan pembaca data para ilmuwan dan interpretasi mereka dari data.
Pembaca kemudian dibiarkan untuk memutuskan apakah teori menyediakan nilai yang
masuk akal dari data atau tidak. Konsepsi penulisan ilmiah ini lah yang tidak
benar.
Salah satu kesalahan paling umum yang
dibuat oleh penulis adalah untuk menjual produk yang salah: Mereka salah
menilai kontribusi dari pekerjaan mereka . Kami baru saja menerima sebuah
penulisan ilmiah yang penuh dengan ide-ide yang baik dan asli , dan presentasi
ide-ide itu luar biasa jelas .
Satu-satunya masalah terbesar dengan penulisan ilmiah ini adalah bahwa
pembahasan ide-ide asli diringkas menjadi satu paragraf dibenamkan agar menarik
perhatian di tengah kertas.
Kontribusi makalah ini seharusnya dalam perspektif baru pada
masalah lama, namun penulis telah memakai perlombaan kontribusi signifikan
berpotensi ini dalam mendukung satu hal yang relatif tidak penting: memberikan
ulasan yang ditulis dengan baik tetapi tidak menarik dari perspektif orang
lain. Pembaca yang terburu – buru biasanya akan mengambil penekanan penulis
pada nilai nominal. Dalam
hal ini, pembaca dapat menyimpulkan bahwa tulisan ilmiah tersebut tidak banyak
kontribusi asli untuk dibuat.
Di sisi lain, memungkinkan bila terlalu berkutat pada kontribusi
dari tulisan ilmiah tersebut, kontribusi sebenarnya justru diredam.
6.
Cara
yang baik agar teori anda diterima adalah menyangkal teori orang lain.
Peneliti menjelaskan dua (atau lebih)
teori fenomena XYZ yang terkenal. Mereka memberikan bukti yang menghancurkan
terhadap semua teori kecuali satu. Mereka menyimpulkan berdasarkan bukti bahwa
teori yang satu ini benar.
Metode bukti tidak langsung ini hanya
menarik ketika dua (atau lebih) alternatif adalah (a) saling eksklusif dan (b)
lengkap. Alternatif saling eksklusif adalah yang salah satu hasilnya
menghalangi yang lain. Alternatif lengkap adalah yang mencakup semua hasil yang
mungkin.
Salah satu kelemahan lain dari metode
bukti tidak langsung adalah menanggung sebutan. Kritik dari teori orang lain
sering mendapat satu lagi lawan daripada yang
mengubah teori sendiri
Kesimpulannya, menekankan pada
kontribusi positif tulisan ilmiah Anda adalah hal yang bijaksana . Meremehkan
merupakan cara persuasi yang lebih efektif daripada yang berlebihan. Hindari
pernyataan yang dapat diartikan sebagai kontroversial tapi kurang dalam
substansi.
7.
Hasil
yang negatif akan menggagalkan hipotesis si peneliti sementara hasil yang
positif akan mendukung hipotesisnya.
Siswa
sering percaya bahwa satu-satunya tindakan yang jujur adalah bagi para ilmuwan
untuk melaporkan kerugian mereka serta kemenangan mereka. Untuk melakukan
sebaliknya tampaknya akan menyajikan gambaran palsu dari keduanya, baik ilmuwan
dan keadaan alam.
Setelah
membaca beragam contoh dari artikel jurnal, pembaca pasti akan sampai di salah
satu dari dua kesimpulan - baik ilmuwan memiliki intuisi suara yang luar biasa
tentang cara eksperimen akan berubah, atau mereka mempertahankan lemari yang
penuh dengan eksperimen yang gagal dan tidak dilaporkan.
Di
bawah dua set keadaan, hasil negatif dapat menarik: ketika penyidik gagal untuk
meniru hasil orang lain, dan ketika hasilnya berubah karena beberapa faktor
lainnya. Hasil
negatif juga menarik jika hasil yang signifikan hilang ketika kelemahan metodologis
diperbaiki.
8.
Perkembangan
yang logis dari ide-ide di makalah psikologi mencerminkan sejarah perkembangan
dari ide-ide psikologi terdahulu.
Penulis sering percaya bahwa yang
dibutuhkan hanya melalui serangkaian seragam langkah yang didefinisikan dengan
baik untuk memastikan pengiriman paket tersebut (mitos). Namun sebagian besar
makalah yang diterbitkan ditulis seolah-olah mereka telah dikembangkan dalam
cara lama, atau dalam beberapa cara yang sangat mirip itu (realitas).
Mengapa gambaran penelitian yang
disampaikan oleh artikel jurnal sangat tidak sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya? Setidaknya ada tiga alasan:
1. Keterbatasan ruang: Jurnal beroperasi
di bawah keterbatasan ruang yang parah.
2. Khasiat presentasi: Sebuah catatan
autobiografi dari percobaan cenderung lebih menarik bagi diri sendiri daripada
bagi orang lain.
3. Fokus pada fenomena: Objek deskripsi
dalam sebuah laporan ilmiah adalah fenomena dan penjelasannya, bukan wartawan
dari fenomena dan penjelasan.
Sering ada perbedaan yang tipis antara
kelalaian informasi autobiografi dan penghilangan detail yang kritis. Jika
hipotesis adalah post hoc, maka salah satu wajib untuk menunjukkan fakta ini.
sumber :
Sternberg, R. J., & Sternberg, K. (2010). The Psychologist's Companion . New York: Cambridge University Press.
Sternberg, R. J., & Sternberg, K. (2010). The Psychologist's Companion . New York: Cambridge University Press.
Senin, 10 November 2014
Pertemuan 5 : Fallacia
Fallacia
adalah kesalahan pemikiran dlm logika, bukan kesalahan fakta, tapi kesalahan
ataskesimpulan krn penalaran yg tdk sehat. Contoh kesalahan fakta :
Presiden
AS Barack Obama lahir di Indonesia. Ahmad lahir dg bintang gemini, maka
hidupnya
penuh dg persoalan.
Kesalahan Penalaran terbagi menjadi dua, yaitu kesesatan formal dan kesesatan informal.
Kesesatan
formal adalah pelanggaran terhadap kaidah logika, contoh :
Semua penodong berwajah seram.
Semua pengamen berwajah seram. Jadi semua pengamen adalah
penodong.
Kesesatan
informal adalah menyangkut kesesatan dalam bahasa. Misalnya, kesesatan diksi. Contoh :
·
Penempatan
kata depan yg keliru: Antara hewan dan manusia memiliki perbedaan.
·
Mengacau
posisi subjek atau predikat: Karena tidak mengerjakan PR, guru menghukum
anak itu.
Ungkapan
yg keliru : Pencuri kawakan itu berhasil diringkus polisi minggu yang lalu.
• Amfiboli: sesat krn struktur kalimat
bercabang. Mis. Anto Anak Bu Lasma yang hilang ingatan lari dari rumah.
• Kesesatan aksen/prosodi: sesat krn
penekanan yg salah dlm pembicaraan. Mis. Ada aturan ‘Anda tdk boleh ganggu
anak tetangga’. Nah Pak Budi bukan tetangga anda. Maka anda boleh mengganggu
anaknya.
• Kesesatan bentuk pembicaraan:sesat
krn org menyimpulkan kesamaan konstruksi juga berlaku bagi yang lain. Mis. Berpakaian
artinya memakai pakaian. Bersepeda artinya memakai sepeda. Maka, beristeri
artinya memakai isteri.
• Kesesatan aksiden: yg aksidental
dikacaukan dg hal yang hakiki. Mis. Sawo matang adalah warna. Org Indonesia itu
sawo matang. Maka, Org Indonesia itu adalah warna.
• Kesesatan krn alasan yg salah:
Konklusi ditarik dr premis yg tak relevan.
Kesesatan
presumsi
• Generalisasi tergesa-gesa: Orang
Padang pandai memasak.
• Non sequitur (belum tentu): Memang
saya tidak lulus karena beberapa hari yang lalu saya berdebat dg dosen tsb.
• Analogi palsu:Membuat isteri
bahagia seperti membuat hewan piaraan bahagia dg membelai kepalanya dan memberi
banyak makan.
• Penalaran melingkar (petitio
principii): Manusia merdeka krn ia bertanggungjawab dan ia bertanggungjawab
krn ia merdeka.
• Deduksi cacat: Barangsiapa sering
memberi sumbangan, maka dia pasti org baik. Andi pasti orang baik.
• Pikiran simplistis: Karena ia
tidak beragama, maka ia pasti tidak bermoral.
Menghindari
persoalan
• Argumentum ad hominem: Jangan
percaya omongannya krn ia bekas narapidana.
• Argumentum ad populum: Anda lihat
banyak ketidakadilan dan korupsi, maka Partai Nasdem adalah partai masa depan
kita.
• Argumentum ad misericordiam: Seorg
terdakwa meminta keringanan hukuman krn mengaku punya banyak tanggungan.
• Argumentum ad baculum: Karena
beda pendapat, suka meneror org lain.
• Argumentum ad auctoritatem: Mengutip
pendapat Freud mengenai psikoanalisa.
• Argumentum ad ignorantiam: Bila
tidak bisa dibuktikan bahwa Tuhan itu ada, maka Tuhan tidak ada.
• Argumen utk keuntungan seseorang: Seorang
pengusaha berjanji mau membiayai kuliah, bila mahasiswi mau dijadikan isteri.
• Non causa pro causa: Org sakit
perut setelah menghapus sms berantai, maka dia menganggap itu sbg penyebabnya.
Kesesatan
retoris
• Eufemisme/disfemisme: Pembangkang
yg dianggap benar disebut reformator. Bila tdk disenangai maka disebut anggota
pemberontak.
• Penjelasan retorik: Dia tidak
lulus krn tidak teliti mengerjakan soal.
• Stereotipe: Orang Jawa penyabar.
Orang Batak suka menyanyi.
• Innuendo: Sy tdk mengatakan
makanan tdk enak, tapi mau mengatakan lukisan itu bagus.
• Loading question: Apakah Anda
masih tetap merokok?
• Weaseler: Tiga dari empat dokter
menyarankan bahwa minum itu memperlancar pencernaan.
• Downplay: Jangan anggap serius
omongannya krn dia hanya buruh bangunan.
• Lelucon/sindiran:
• Hiperbola: membesarbesarkan.
• Pengandaian bukti:studi menunjukkan.
• Dilema semu: Tamu yg menolak kopi,
langsung disuguhi sirup.
sekian
yang dapat saya bagikan dalam post ini. semoga dapat menjadi bahan pembelajaran
bagi kita semua :)
sampai
jumpa :3
sumber
:
slide
bahan ajaran Filsafat Ilmu, Logika, dan Penulisan Ilmiah pertemuan 5
Minggu, 09 November 2014
Periode Filsafat Yunani (part 2)
RENAISSANCE
Zaman
Renaissance adalah perbatasan antara zaman kegelapan dan pencerahan di Eropa.
Latar
belakang Eropa zaman gelap yaitu zaman tetutup dari sudut ekonomi, politik dan
sosial serta pemikiran yang dikuasai oleh pihak gereja. Rakyat pula pada saat
itu terpaksa mengandalkan bangsawan.
setelah zaman gelap yaitu zaman terjadi perubahan sikap dan membuka
pikiran serta membawa paham baru.
Isi-isi:
Pengertian
Renaissance:
Renaissance
berasal dari bahasa Perancis yang berarti pemulihan atau menghidupkan kembali
aspek kebudayaan dengan memberi penekanan terhadap pemulihan budaya meliputi
aspek ilmu pengetahuan seperti ilmu, sastra dan seni klasik yang pernah
menjulang Eropa sebagai pusat peradaban dunia pada saat itu.
Zaman
Renaissance berlangsung selama dua abad dari pertengahan abad ke 14 sampai
pertengahan abad ke 16. Ini dimulai di Italia kemudian telah menyebar ke
seluruh Eropa melalui perkembangan intelektual dan pemikiran manusia.
Zaman
kebangkitan atau kelahiran kembali dan pemulihan budaya masyarakat Eropa. Hasil
dari Renaissance telah membuka jalan ke kelahiran berbagai aliran baru Eropa
sampai abad ke 18 seperti Humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan
absolutisme.
Kontribusi
Renaissance Kepada Eropa:
Munculnya
aliran pemikiran yang mementingkan kebebasan akal seperti aliran baru Eropa
sampai abad ke 18 seperti Humanisme, rasionalisme, nasionalisme dan absolutisme
berani mempertanyakan kepercayaan dan cara pemikiran lama yang dilakukan selama
ini secara langsung melemahkan kekuasaan golongan feodal.
Italia
telah menjadi pusat ilmu yang terkenal di Eropa pada abad ke 15. Hal ini
terjadi ketika Kota constntinople dikuasai oleh Islam telah jatuh ke tangan
orang Barat pada tahun 1453. Kondisi ini telah menyebabkan banyak para ilmuan
Islam bermigrasi ke pusat-pusat perdagangan di Italia. Ini menyebabkan Italia
menjadi pusat intelektual terkenal di Eropa pada masa itu.
Renaissance
telah membentuk masyarakat perdagangan yang layak. Kondisi ini telah melemahkan
posisi dan kekuasaan golongan feodal yang berusaha membatasi perkembangan ilmu
dan masyarakat di Eropa.
Tokoh –
tokoh Renaissance:
- Melahirkan tokoh-tokoh pemikir seperti Leonardo de Vinci yang terkenal sebagi pelukis, musisi dan filsuf serta insinyur. Michelangelo merupakan tokoh seni, arsitek, insinyur, penyair dan ahli anotomi.
- Melahirkan ahli matematika seperti Tartaglia dan Cardan yang berusaha menguraikan persamaan ganda tiga. Tartaglia orang pertama yang menggunakan konsep matematika dalam militer yaitu mengukur tembakan peluru mariam. Cardan terlibat dalam produksi ilmu aljabar.
- Galileo Galilei (1564-1642 M) adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikiawan dari Italia yang berperan besar pada revolusi ilmiah.
- Johannes Kepler (1571-1630 M) adalah astronom Jerman yang terkenal dengan hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan astronomi, penjelasannya ttg pembiasan cahaya. Kepler adalah orang pertama yang menjelaskan cara kerja mata.
- Andreas Vesalius (1546-1564 M) adalah astronom. Ia memperkenalkan tentang anatomi tubuh manusia.
- Selain itu, Renaissance telah melahirkan tokoh-tokoh medis di Eropa. Antara tokoh medis terkenal yaitu William Harvey yang telah memberikan kontribusi dalam penelitian peredaran darah.
Renaissance
telah melahirkan masyarakat yang lebih progresif dan ada semangat inquiri
sehingga menyebabkan aktivitas penjelajahan dan
eksplorasi.
AUFKLARUNG
Zaman Aufklarung ini dikenal dengan “zaman pencerahan” atau “zaman fajar budi”, (dalam bahasa inggris “Enlightenment” dan dalam bahasa jerman “Aufklarung”). Aufklarung merupakan kelanjutan dari renaissance, kalau renaissance dipandang sebagai peremajaan pikiran, maka aufklarung menjadi masa pendewasaannya. Abad adalah suatu masa di sekitar abad ke-18 di Eropa yang diketahui memiliki semangat revisi atas kepercayaan-kepercayaan lama. Bertolak dari pemikirian ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya diskusi-diskusi dan pemikiran ilmiah. Aufklarung memberi kedudukan dan kepercayaan luar biasa kepada akal budi manusia.
Zaman Aufklarung ini dikenal dengan “zaman pencerahan” atau “zaman fajar budi”, (dalam bahasa inggris “Enlightenment” dan dalam bahasa jerman “Aufklarung”). Aufklarung merupakan kelanjutan dari renaissance, kalau renaissance dipandang sebagai peremajaan pikiran, maka aufklarung menjadi masa pendewasaannya. Abad adalah suatu masa di sekitar abad ke-18 di Eropa yang diketahui memiliki semangat revisi atas kepercayaan-kepercayaan lama. Bertolak dari pemikirian ini, masyarakat mulai menyadari pentingnya diskusi-diskusi dan pemikiran ilmiah. Aufklarung memberi kedudukan dan kepercayaan luar biasa kepada akal budi manusia.
Dalam
zaman ini juga banyak muncul tokoh-tokoh filsuf, seperti di Inggris: J. Locke
(1632-1704), G.Berkeley (1684-1753) dan D. Hume (1711-1776), di Prancis: JJ.
Russeau (1712-1778).
Umumnya
tokoh-tokoh ini mendasarkan pengetahuannya pada pengalaman nyata, sehingga
mengarah kepada realisme yang naïf, yang mengakui kebenaran objektif atas dasar
pengalaman yang tanpa penelitian lebih lanjut. Tetapi kenyataan ini berubah
ketika filsuf Jerman, Immanuel Kant (1724-1804), muncul yang mencoba
menciptakan suatu sintesis dari rasionalisme dan empirisme, sehingga ia
dianggap sebagai filsuf terpenting zaman modern.
Keberagaman pemikiran yang berkembang melahirkan berbagai pemahaman dan
kepercayaan, masing-masing mulai membentuknya menjadi semacam paradigma yang
diakui dan diterima oleh sebuah kelompok. Paradigma yang diakui inilah kemudian
muncul dan menjadi semacam sekte atau aliran-aliran dalam perkembangan filsafat
Barat
Masa
Pencerahan Di Jerman, Inggris Dan Prancis
1. Pencerahan Di Jerman
Pada
umumnya Pencerahan di Jerman tidak begitu bermusuhan sikapnya terhadap agama
Kristen seperti yang terjadi di Perancis. Memang orang juga berusaha menyerang
dasar-dasar iman kepercayaan yang berdasarkan wahyu, serta menggantinya dengan
agama yang berdasarkan perasaan yang bersifat pantheistic, akan tetapi semuanya
itu berjalan tanpa “perang’ terbuka.
Yang
menjadi pusat perhatian di Jerman adalah etika. Orang bercita-cita untuk
mengubah ajaran kesusilaan yang berdasarkan wahyu menjadi suatu kesusilaan yang
berdasarkan kebaikan umum, yang dengan jelas menampakkan perhatian kepada
perasaan. Sejak semula pemikiran filsafat dipengaruhi oleh gerakan rohani di
Inggris dan di Perancis. Hal itu mengakibatkan bahwa filsafat Jerman tidak
berdiri sendiri. Para perintisnya di antaranya adalah Samuel
Pufendorff (1632-1694), Christian Thomasius (1655-1728). Akan tetapi
pemimpin yang sebenarnya di bidang filsafat adalah Christian Wolff (1679- 1754).
Pada
dasarnya filsafatnya adalah suatu usaha mensistimatisir pemikiran Leibniz dan
menerapkan pemikiran itu pada segala bidang ilmu pengetahuan. Dalam bagian-bagian
yang kecil memang terdapat penyimpangan-penyimpangan dari Leibniz. Hingga
munculnya Kant yang filsafatnya merajai universitas-universitas di Jerman.
2. Pencerahan Di Inggris
Di
Inggris filsafat Pencerahan dikemukakan oleh ahli-ahli pikir yang bermacam-macam keyakinannya. Kebanyakan ahli pikir yang satu lepas daripada yang
lain, kecuali tentunya beberapa aliran pokok.
Salah
satu gejala Pencerahan di Inggris ialah yang disebut Deisme, suatu aliran dalam
filsafat Inggris pada abad ke-18, yang menggabungkan diri dengan gagasan Eduard
Herbert yang dapat disebut pemberi alas ajaran agama alamiah.
Menurut
Herbert, akal mempunyai otonomi mutlak di bidang agama. Juga agama Kristen
ditaklukkan kepada akal. Atas dasar pendapat ini ia menentang segala
kepercayaan yang berdasarkan wahyu. Terhadap segala skeptisisme di bidang agama
ia bermaksud sekuat mungkin meneguhkan kebenaran-kebenaran dasar alamiah dari
agama[6].
Pada
akhir abad ke-17 dan awal abad ke-18 pandangan Herbert ini dikembangkan lebih
lanjut, baik yang mengenai unsur-unsurnya yang negatif maupun unsur-unsurnya
yang positif.
3.
Pencerahan Di Prancis
Pada
abad ke-18 filsafat di Perancis menimba gagasannya dari Inggris. Para pelopor
filsafat di Perancis sendiri (Descartes, dll) telah dilupakan dan tidak
dihargai lagi. Sekarang yang menjadi guru mereka adalah Locke dan Newton.
Perbedaan
antara filsafat Perancis dan Inggris pada masa tersebut adalah jika
di Inggris para filsuf kurang berusaha untuk menjadikan hasil pemikiran mereka
dikenal oleh umum, akan tetapi di Perancis keyakinan baru ini sejak semula
diberikan dalam bentuk populer. Akibatnya filsafat di Perancis dapat ditangkap
oleh golongan yang lebih luas, yang tidak begitu terpelajar seperti para
filsuf. Hal ini menjadikan keyakinan baru itu memasuki pandangan umum.
Demikianlah
di Perancis filsafat lebih erat dihubungkan dengan hidup politik, sosial dan
kebudayaan pada waktu itu. Karena sifatnya yang populer itu maka filsafat di
Perancis pada waktu itu tidak begitu mendalam. Agama
Kristen diserang secara keras sekali dengan memakai senjata yang
diberikan oleh Deisme.
Tokoh Aufklarung
Immanuel Kant
Orang
yang seolah-olah dengan tiba-tiba menyempurnakan Pencerahan adalah Immanuel
Kant (1724-1804). Seorang Filsuf yang pengaruhnya terhadap filsafat
pada dua ratus tahun terakhir ini,baik di Barat maupun di Timur, hampir
secara universal diakui
sebagai filsuf terbesar sejak masa Aristoteles.
Sebagian
besar hidupnya telah ia pergunakan untuk mempelajari logical process
of thought (proses penalaran logis), the external world (dunia
eksternal) dan reality of things (realitas segala yang wujud.
Karyanya
yang terkenal dengan menampakkan kritisismenya adalah Critique of Pure Reason
(kritik atas rasio murni) yang membicarakan tentang reason dan knowing process
yang ditulisnya selama lima belas tahun.Bukunya yang kedua adalah Critique of
Practical Reason atau kritik atas rasio praktis yang menjelaskan filsafat
moralnya dan bukunya yang ketiga adalah Critique of judgment atau kritik atas
daya pertimbangan.
Kant
yang juga dikenal sebagai raksasa pemikir Barat mengatakan bahwa Filsafat
merupakan ilmu pokok dari segala pengetahuan yang meliputi empat persolan yaitu
apa yang dapat kita ketahui?, apa yang boleh kita lakukan?, sampai dimanakah
pengharapan kita? dan Apakah manusia itu?
Periode Filsafat Yunani (part 1)
Periode
filsafat Yunani merupakan periode terpenting dalam sejarah peradaban manusia.
Hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan pola pikir
mitosentris yaitu( pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan
fenomena alam).
Pada
periode ini muncullah filosof pertama yang mengkaji tentang asal usul alam
yaitu Thales (624-546 SM). Pada masa itu, Ia mengatakan bahwa asal alam
adalah air karena unsur terpenting bagi setiap makhluk hidup adalah air.
Sedangkan
Heraklitos berpendapat bahwa segala yang ada selalu berubah dan sedang menjadi.
Ia mempercayai bahwa arche (asas yang pertama dari alam semesta) adalah api.
Api dianggapnya sebagai lambang perubahan dan kesatuan. Api mempunyai sifat
memusnahkan segala yang ada dan mengubah sesuatu tersebut menjadi abu atau
asap. Sehingga Heracllitos menyimpulkan bahwa yang mendasar dalam alam semesta
ini adalah bukan bahannya, melainkan aktor dan penyebabnya, yaitu api.
Selain Heraclitos ada pula permenides. Permenides lahir di kota Elea. Ia merupakan ahli filsuf yang pertama kali memikirkan tentang hakikat. Menurut pendapat Permenides apa yang disebut sebagai realitas adalah bukan gerak dan perubahan. Yang ada itu ada, yang ada dapat hilang menjadi ada, yang tidak ada adalah tidak ada sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan hanyalah yang ada saja, yang tidak ada tidak dapat dipikirkan.
Selain Heraclitos ada pula permenides. Permenides lahir di kota Elea. Ia merupakan ahli filsuf yang pertama kali memikirkan tentang hakikat. Menurut pendapat Permenides apa yang disebut sebagai realitas adalah bukan gerak dan perubahan. Yang ada itu ada, yang ada dapat hilang menjadi ada, yang tidak ada adalah tidak ada sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan hanyalah yang ada saja, yang tidak ada tidak dapat dipikirkan.
Zaman
keemasan atau puncak dari filsafat Yunani Kuno atau Klasik, dicapai pada masa
Sokrates (± 470 – 400 SM), Plato (428-348 SM) dan Aristoteles (384-322 SM).
Socrates adalah seorang guru. Pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia
secara keseluruhan yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah
yang keduanya tidak dapat dipisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal
tersebut banyak nilai yang dihasilkan.
Plato
lahir di Athena, dengan nama asli Aristocles. Ia belajar filsafat dari
Socrates, Pythagoras, Heracleitos, dan elia. Sebagai titik tolak pemikiran
filsafatnya, ia mencoba menyelesaikan permasalahan lama yakni mana yang
benar yang berubah-ubah (Heracleitos) atau yang tetap (Parmenidas). Pengetahuan
yang diperoleh lewat indera disebutnya sebagai pengetahuan indera dan
pengetahuan yang diperoleh lewat akal disebutnya sebagai pengetahuan akal. Plato
menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia yaitu dunia
pengalaman yang bersifat tidak tetap dan dunia ide yang bersifat tetap. Dunia
yang sesungguhnya atau dunia realitas adalah dunia ide.
Konsepnya mengenai etika sama seperti Socrates yakni tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik (eudaimonia atau well being). Filsafat Plato dikenal sebagai idealisme dalam hal ajarannya bahwa kenyataan itu tidak lain adalah proyeksi atau bayang-bayang/ bayangan dari suatu dunia “ide” yang abadi belaka dan oleh karena itu yang ada nyata adalah “ide” itu sendiri. Karya-Karya lainnya dari Plato sangat dalam dan luas meliputi logika, epistemologi, antropologi (metafisika), teologi, etika, estetika, politik, ontologi dan filsafat alam.
Konsepnya mengenai etika sama seperti Socrates yakni tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik (eudaimonia atau well being). Filsafat Plato dikenal sebagai idealisme dalam hal ajarannya bahwa kenyataan itu tidak lain adalah proyeksi atau bayang-bayang/ bayangan dari suatu dunia “ide” yang abadi belaka dan oleh karena itu yang ada nyata adalah “ide” itu sendiri. Karya-Karya lainnya dari Plato sangat dalam dan luas meliputi logika, epistemologi, antropologi (metafisika), teologi, etika, estetika, politik, ontologi dan filsafat alam.
Sedangkan Aristoteles sebagai murid Plato, dalam banyak hal sering tidak
setuju/berlawanan dengan apa yang diperoleh dari gurunya (Plato). Aristoteles
lahir di Stageira, Yunani Utara pada tahun 384 SM. Bagi Aristoteles “ide”
bukanlah terletak dalam dunia “abadi” sebagaimana yang dikemukakan oleh Plato,
tetapi justru terletak pada kenyataan atau benda-benda itu sendiri.
Zaman
Modern (Abad 17-18 M)
Pada abad kedelapan belas mulai
memasuki perkembangan baru. Filsuf-filsuf pada zaman ini disebut sebagai para
empirikus, yang ajarannya lebih menekankan bahwa suatu pengetahuan adalah
mungkin karena adanya pengalaman indrawi manusia. Para empirikus besar Inggris
antara lain J. Locke (1632-1704), G. Berkeley (1684-1753) dan D. Hume
(1711-1776), di Perancis JJ.Rousseau (1712-1778) dan di Jerman Immanuel Kant
(1724-1804).
Immanuel Kant dalam karyanya yang
berjudul Kritik der reinen vernunft (Ing. Critique of Pure Reason) yang terbit
tahun 1781, memberi arah baru mengenai filsafat pengetahuan. Dalam bukunya itu
Kant memperkenalkan suatu konsepsi baru tentang pengetahuan. Pada dasarnya dia
tidak mengingkari kebenaran pengetahuan yang dikemukakan oleh kaum rasionalisme
maupun empirisme, yang salah apabila masing-masing dari keduanya mengkalim
secara ekstrim pendapatnya dan menolak pendapat yang lainnya. Menurut Kant,
empirisme mengandung kelemahan karena anggapan bahwa pengetahuan yang dimiliki
manusia hanya lah rekaman kesan-kesan (impresi) dari pengalamannya. Pengetahuan
yang dimiliki manusia merupakan hasil sintesis antara yang apriori (yang sudah
ada dalam kesadaran dan pikiran manusia) dengan impresi yang diperoleh dari
pengalaman. Bagi Kant yang terpenting bagaimana pikiran manusia mamahami dan
menafsirkan apa yang direkam secara empirikal, bukan bagaimana kenyataan itu
tampil sebagai benda itu sendiri.
Zaman Post Modern (Abad 18-19 M)
Postmodernisme adalah paham yang berkembang setelah era modern dengan modernisme-nya. Postmodernism bukanlah paham tunggal sebuah teori, namun justru menghargai teori-teori yang bertebaran dan sulit dicari titik temu yang tunggal. Banyak tokoh-tokoh yang memberikan arti postmodernisme sebagai kelanjutan dari modernisme. Namun kelanjutan itu menjadi sangat beragam. Bagi Lytord dan Geldner, postmodernisme adalah pemutusan secara total dari modernisme. Bagi Derrida, Foucault dab Baudrillard, bentuk radikal dari kemodernan yang akhirnya bunuh diri karena sulit menyeragamkan teori-teori. Bagi David Graffin, Postmodernisme adalah koreksi beberapa aspek dari modernisme. Lalu bagi Giddens, itu adalah bentuk modernisme yang sudah sadar diri dan menjadi bijak. Yang terakhir, bagi Habermas, merupakan satu tahap dari modernisme yang belum selesai.
Berdasarkan asau usul kata,
Post-modern-isme, berasal dari bahasa Inggris yang artinya faham (isme), yang
berkembang setelah (post) modern. Istilah ini muncul pertama kali pada tahun
1930 pada bidang seni oleh Federico de Onis untuk menunjukkan reaksi dari
moderninsme. Kemudian pada bidang Sejarah oleh Toyn Bee dalam bukunya Study of
History pada tahun 1947. Setelah itu berkembanga dalam bidang-bidang lain dan
mengusung kritik atas modernisme pada bidang-bidangnya sendiri-sendiri.
Postmodernisme dibedakan dengan
postmodernitas, jika postmodernisme lebih menunjuk pada konsep berpikir.
Sedangkan postmodernitas lebih menunjuk pada situasi dan tata sosial sosial
produk teknologi informasi, globalisasi, fragmentasi gaya hidup, konsumerisme
yang berlebihan, deregulasi pasar uang dan sarana publik, usangnya negara dan
bangsa serta penggalian kembali inspirasi-inspirasi tradisi. Hal ini secara
singkat sebenarnya ingin menghargai faktor lain (tradisi, spiritualitas) yang
dihilangkan oleh rasionalisme, strukturalisme dan sekularisme.
Setidaknya kita melihat dalam bidang
kebudayaan yang diajukan Frederic Jameson, bahwa postmodernisme bukan kritik
satu bidang saja, namun semua bidang yang termasuk dalam budaya. Ciri pemikiran
di era postmodern ini adalah pluralitas berpikir dihargai, setiap orang boleh
berbicara dengan bebas sesuai pemikirannya. Postmodernisme menolak arogansi dari
setiap teori, sebab setiap teori punya tolak pikir masing-masing dan hal itu
berguna.
Langganan:
Postingan (Atom)