Periode
filsafat Yunani merupakan periode terpenting dalam sejarah peradaban manusia.
Hal ini disebabkan karena pada saat itu terjadi perubahan pola pikir
mitosentris yaitu( pola pikir yang sangat mengandalkan mitos untuk menjelaskan
fenomena alam).
Pada
periode ini muncullah filosof pertama yang mengkaji tentang asal usul alam
yaitu Thales (624-546 SM). Pada masa itu, Ia mengatakan bahwa asal alam
adalah air karena unsur terpenting bagi setiap makhluk hidup adalah air.
Sedangkan
Heraklitos berpendapat bahwa segala yang ada selalu berubah dan sedang menjadi.
Ia mempercayai bahwa arche (asas yang pertama dari alam semesta) adalah api.
Api dianggapnya sebagai lambang perubahan dan kesatuan. Api mempunyai sifat
memusnahkan segala yang ada dan mengubah sesuatu tersebut menjadi abu atau
asap. Sehingga Heracllitos menyimpulkan bahwa yang mendasar dalam alam semesta
ini adalah bukan bahannya, melainkan aktor dan penyebabnya, yaitu api.
Selain Heraclitos ada pula permenides. Permenides lahir di kota Elea. Ia merupakan ahli filsuf yang pertama kali memikirkan tentang hakikat. Menurut pendapat Permenides apa yang disebut sebagai realitas adalah bukan gerak dan perubahan. Yang ada itu ada, yang ada dapat hilang menjadi ada, yang tidak ada adalah tidak ada sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan hanyalah yang ada saja, yang tidak ada tidak dapat dipikirkan.
Selain Heraclitos ada pula permenides. Permenides lahir di kota Elea. Ia merupakan ahli filsuf yang pertama kali memikirkan tentang hakikat. Menurut pendapat Permenides apa yang disebut sebagai realitas adalah bukan gerak dan perubahan. Yang ada itu ada, yang ada dapat hilang menjadi ada, yang tidak ada adalah tidak ada sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat dipikirkan hanyalah yang ada saja, yang tidak ada tidak dapat dipikirkan.
Zaman
keemasan atau puncak dari filsafat Yunani Kuno atau Klasik, dicapai pada masa
Sokrates (± 470 – 400 SM), Plato (428-348 SM) dan Aristoteles (384-322 SM).
Socrates adalah seorang guru. Pemikiran filsafatnya untuk menyelidiki manusia
secara keseluruhan yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah
yang keduanya tidak dapat dipisahkan karena dengan keterkaitan kedua hal
tersebut banyak nilai yang dihasilkan.
Plato
lahir di Athena, dengan nama asli Aristocles. Ia belajar filsafat dari
Socrates, Pythagoras, Heracleitos, dan elia. Sebagai titik tolak pemikiran
filsafatnya, ia mencoba menyelesaikan permasalahan lama yakni mana yang
benar yang berubah-ubah (Heracleitos) atau yang tetap (Parmenidas). Pengetahuan
yang diperoleh lewat indera disebutnya sebagai pengetahuan indera dan
pengetahuan yang diperoleh lewat akal disebutnya sebagai pengetahuan akal. Plato
menerangkan bahwa manusia itu sesungguhnya berada dalam dua dunia yaitu dunia
pengalaman yang bersifat tidak tetap dan dunia ide yang bersifat tetap. Dunia
yang sesungguhnya atau dunia realitas adalah dunia ide.
Konsepnya mengenai etika sama seperti Socrates yakni tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik (eudaimonia atau well being). Filsafat Plato dikenal sebagai idealisme dalam hal ajarannya bahwa kenyataan itu tidak lain adalah proyeksi atau bayang-bayang/ bayangan dari suatu dunia “ide” yang abadi belaka dan oleh karena itu yang ada nyata adalah “ide” itu sendiri. Karya-Karya lainnya dari Plato sangat dalam dan luas meliputi logika, epistemologi, antropologi (metafisika), teologi, etika, estetika, politik, ontologi dan filsafat alam.
Konsepnya mengenai etika sama seperti Socrates yakni tujuan hidup manusia adalah hidup yang baik (eudaimonia atau well being). Filsafat Plato dikenal sebagai idealisme dalam hal ajarannya bahwa kenyataan itu tidak lain adalah proyeksi atau bayang-bayang/ bayangan dari suatu dunia “ide” yang abadi belaka dan oleh karena itu yang ada nyata adalah “ide” itu sendiri. Karya-Karya lainnya dari Plato sangat dalam dan luas meliputi logika, epistemologi, antropologi (metafisika), teologi, etika, estetika, politik, ontologi dan filsafat alam.
Sedangkan Aristoteles sebagai murid Plato, dalam banyak hal sering tidak
setuju/berlawanan dengan apa yang diperoleh dari gurunya (Plato). Aristoteles
lahir di Stageira, Yunani Utara pada tahun 384 SM. Bagi Aristoteles “ide”
bukanlah terletak dalam dunia “abadi” sebagaimana yang dikemukakan oleh Plato,
tetapi justru terletak pada kenyataan atau benda-benda itu sendiri.
Zaman
Modern (Abad 17-18 M)
Pada abad kedelapan belas mulai
memasuki perkembangan baru. Filsuf-filsuf pada zaman ini disebut sebagai para
empirikus, yang ajarannya lebih menekankan bahwa suatu pengetahuan adalah
mungkin karena adanya pengalaman indrawi manusia. Para empirikus besar Inggris
antara lain J. Locke (1632-1704), G. Berkeley (1684-1753) dan D. Hume
(1711-1776), di Perancis JJ.Rousseau (1712-1778) dan di Jerman Immanuel Kant
(1724-1804).
Immanuel Kant dalam karyanya yang
berjudul Kritik der reinen vernunft (Ing. Critique of Pure Reason) yang terbit
tahun 1781, memberi arah baru mengenai filsafat pengetahuan. Dalam bukunya itu
Kant memperkenalkan suatu konsepsi baru tentang pengetahuan. Pada dasarnya dia
tidak mengingkari kebenaran pengetahuan yang dikemukakan oleh kaum rasionalisme
maupun empirisme, yang salah apabila masing-masing dari keduanya mengkalim
secara ekstrim pendapatnya dan menolak pendapat yang lainnya. Menurut Kant,
empirisme mengandung kelemahan karena anggapan bahwa pengetahuan yang dimiliki
manusia hanya lah rekaman kesan-kesan (impresi) dari pengalamannya. Pengetahuan
yang dimiliki manusia merupakan hasil sintesis antara yang apriori (yang sudah
ada dalam kesadaran dan pikiran manusia) dengan impresi yang diperoleh dari
pengalaman. Bagi Kant yang terpenting bagaimana pikiran manusia mamahami dan
menafsirkan apa yang direkam secara empirikal, bukan bagaimana kenyataan itu
tampil sebagai benda itu sendiri.
Zaman Post Modern (Abad 18-19 M)
Postmodernisme adalah paham yang berkembang setelah era modern dengan modernisme-nya. Postmodernism bukanlah paham tunggal sebuah teori, namun justru menghargai teori-teori yang bertebaran dan sulit dicari titik temu yang tunggal. Banyak tokoh-tokoh yang memberikan arti postmodernisme sebagai kelanjutan dari modernisme. Namun kelanjutan itu menjadi sangat beragam. Bagi Lytord dan Geldner, postmodernisme adalah pemutusan secara total dari modernisme. Bagi Derrida, Foucault dab Baudrillard, bentuk radikal dari kemodernan yang akhirnya bunuh diri karena sulit menyeragamkan teori-teori. Bagi David Graffin, Postmodernisme adalah koreksi beberapa aspek dari modernisme. Lalu bagi Giddens, itu adalah bentuk modernisme yang sudah sadar diri dan menjadi bijak. Yang terakhir, bagi Habermas, merupakan satu tahap dari modernisme yang belum selesai.
Berdasarkan asau usul kata,
Post-modern-isme, berasal dari bahasa Inggris yang artinya faham (isme), yang
berkembang setelah (post) modern. Istilah ini muncul pertama kali pada tahun
1930 pada bidang seni oleh Federico de Onis untuk menunjukkan reaksi dari
moderninsme. Kemudian pada bidang Sejarah oleh Toyn Bee dalam bukunya Study of
History pada tahun 1947. Setelah itu berkembanga dalam bidang-bidang lain dan
mengusung kritik atas modernisme pada bidang-bidangnya sendiri-sendiri.
Postmodernisme dibedakan dengan
postmodernitas, jika postmodernisme lebih menunjuk pada konsep berpikir.
Sedangkan postmodernitas lebih menunjuk pada situasi dan tata sosial sosial
produk teknologi informasi, globalisasi, fragmentasi gaya hidup, konsumerisme
yang berlebihan, deregulasi pasar uang dan sarana publik, usangnya negara dan
bangsa serta penggalian kembali inspirasi-inspirasi tradisi. Hal ini secara
singkat sebenarnya ingin menghargai faktor lain (tradisi, spiritualitas) yang
dihilangkan oleh rasionalisme, strukturalisme dan sekularisme.
Setidaknya kita melihat dalam bidang
kebudayaan yang diajukan Frederic Jameson, bahwa postmodernisme bukan kritik
satu bidang saja, namun semua bidang yang termasuk dalam budaya. Ciri pemikiran
di era postmodern ini adalah pluralitas berpikir dihargai, setiap orang boleh
berbicara dengan bebas sesuai pemikirannya. Postmodernisme menolak arogansi dari
setiap teori, sebab setiap teori punya tolak pikir masing-masing dan hal itu
berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar